Friday, April 6, 2012

kelas pertama

indah.
perasaan indah di wajahmu
seolah sedang bawa aku terbang
tinggi,
laju,
dan jauh.

resah.
perasaan resah di jantungku
seolah memaksa degupan kencang
berlari,
laju,
dan rusuh.

harapan ini pesawat yang
sepertinya sedang bawa kita
ke landasan mendarat yang sama
ke daerah jiwa yang sama
ke arah mimpi-mimpi yang pernah kubilang padamu; percuma.

tapi kita terbang dengan kelas yang beda.

apakah kau tahu pundak ini telah sedia
menadah pilu yang bertakung dimatamu?

apakah kau tahu mata ini selalu berjaga
menyelinapi rahasia yang tersimpan pada manis senyummu?

kita saling kenal--sepertinya dekat tapi jauh.
kita sering ketemu--sepertinya berbicara tapi bisu.

lalu
perasaan itu tertunda
bagai penerbangan yang dicemburui rusuhan cuaca

hingga segalanya reda
bila aku katakan,

"aku mahu terbang dengan kelas pertama"

dan
kau ujarkan tanya padaku
"mahu ke mana?"

aku diam bagai dipaku
bila kelip-kelip papan destinasi itu, kesemuanya tertera namamu.



tentang kau dan dia yang sedang berkongsi destinasi yang sama, tapi merasa jauh dan beda lalu takut untuk menyatakan rasa hati. biar perasaan yang akhirnya bersuara sendiri.
pentas Pasar Buku BOCO 5. silakan, video di sini.

Thursday, March 22, 2012

runut bunyi

malam ini.
tak ada lelaki yang berbicara sama bulan di hujung balkoni,
tak ada puisi yang terlantun ke dinding kamar lalu tertiarap ke dasar hati,
cuma ada
runut bunyi yang sedang menari berkali-kali
dan suara Damien membawa perasaanku pergi.

"tak bisa melepaskan pandangan darimu"
"tak bisa untuk tidak memikirkanmu"

mengandaikan kau di sini
kita sama dengari.



dan aku ulang ini sampai kau dengar nanti

Monday, March 19, 2012

pada setiap tanya

seketika
membaca wajahmu
pada setiap tanya,
akankah kita mengungsi khayal ke awan menggulung nan gebu
di lataran langit nan biru?
kemudian
kau tusuk kerlingan matamu padaku
saat kita terbang menyisip tanganmu ke lenganku.

seketika
membaca matamu
pada setiap tanya,
akankah segalanya berlaku
andai kita hanya merelakan kenyataan
ketika
kau masih terus diam dan aku terus membisu.