Friday, December 10, 2010

puisi terdiam

minta dipadamkan saja lampu-lampu jalan
lesilah dalam kegelapan meraba bayang
lalu anak itu terdiam.

ini jiwanya yang koyak
--hampir diranap rabak
ini hatinya yang remuk
--hampir dihenyak peruk
lalu anak itu terdiam.

di kelesian meraba gelap di terpadamnya lampu-lampu jalan
anak itu terdiam
memasrahkan subuh datang sebelum
habis malam-malam ketabrakan

cukuplah. dibilangnya cukup,
cukuplah.
dia terlalu rapuh untuk sendirian


puisi ini terlahir dari lena yang panjang.aku bangkit merasakan malam sunyi keseorangan.

8 comments:

  1. itulah. lama sangat tidur.

    ReplyDelete
  2. waaaahhhhh.....hebatnya.......i like it.....

    ReplyDelete
  3. rasalah sunyi.pasti kau rasa seperti ini.

    ReplyDelete
  4. tapi kalau sunyi mampu membuahkan tulisan indah seperti ini, maka adakah sunyi itu sebenarnya indah?

    ReplyDelete
  5. sbb ketika sunyilah kita nampak diri kita hingga terluah apa yg tak kau sangka.

    ReplyDelete